Selembayung sebagai Identitas Bangunan Melayu Riau. Apa sih Filosofinya?

Selembayung merupakan hiasan yang terletak bersilangan pada kedua ujung perabung pada bangunan adat Melayu.  Selembayung di Riau sendiri dapat kita jumapi di gedung-gedung pemerintahan, beberapa gedung swasta, dan gapura-gapura jalanan. Selembayung sudah menjadi identitas bangunan Melayu Riau yang akrab di kalangan masyarakat umum Riau.

Selembayung berasal dari kebudayan suku Melayu Riau yang kehidupannya sangat akrab dengan sungai dan air. Hiasan bersilang itu sendiri berasal dari kayu bersilang yang terdapat diperabung sampan guna menahan atap sebagai tempat bernaung. Diujung lentik atap itulah yang disebut selembayung. Kultur yang digunakan adalah kultur air. Dewasanya, selembayung kini digunakan di rumah-rumah adat sebagai suatu ciri budaya Riau.

Dimana bumi di pijak, di situ langit di junjung. Pada saat ini, banyak terdapat modifikasi selembayung yang diubah karena di tuntut oleh disain arsitektur bangunan. Namun ternyata, selembayung itu sendiri memiliki nilai filosofis yang harus di pahami dalam penerapannya. Jika penerapannya tak sesuai dengan selembayung pada hakekatnya, maka nilai filosfisnya tak akan didapat.

Sebagai kaum muda yang kerap kali diterpa budaya modernisasi, kita harus tetap dapat memfiter budaya mana yang ingin kita terapkan dalam kehidupan berbudaya. Jangan sampai nilai filosofi dari suatu simbol hilang karena penerapan yang salah.


Leave a comment